Puisi berpola 17845 digelorakan untuk mengenang angka-angka bersejarah bagi bangsa Indonesia. Dalam puisi berpola 17845, judul puisi harus terdiri atas 17 huruf. Boleh dua kata, tiga kata, atau empat kata.
Bait pertama terdiri atas 8 (delapan) baris. Kemudian bait kedua terdiri atas 4 (empat) baris. Selanjutnya, bait ketiga terdiri atas 5 (lima) baris. Semua baris jika dijumlahkan: 17 (tujuhbelas). Sungguh menarik puisi berpola 17845 ini.
Buku Antologi Puisi Berpolaini terdiri atas 90 (sembilan) puluh judul dengan jumlah penulis sebanyak 29 (dua puluh sembilan). Semula Suprihadi, selaku penanggungjawab event menulis bareng (nubar), menargetkan jumlah peserta sebanyak 45 (empatpuluh lima) penulis. Namun, hanya 29 yang mengirimkan naskah puisi berpola ini.
Asal domisili penulis puisi dalam buku antologi ini dari berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Aceh, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, hingga Sulawesi.
Isi puisi dalam buku ini beragam, menunjukkan kekayaan pengalaman para penulis. Ada sebagian puisi bercerita tentang cinta, kegalauan, kenangan 17-an, Covid-19, Pembelajaran JarakJauh, dan masih banyak rangkaian kata yang menawan dalam bait-bait puisi berpola 17845.