Dalam perspektif ilmu tasawuf,
bencana seperti serangan COVID-19 dapat dimaknai sebagai musibah yang
bisa menimpa siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Musibah merupakan takdir Allah
dan keniscayaan yang harus dihadapi setiap manusia.
Stay
at home dalam situasi wabah
COVID-19 saat ini, dapat dimaknai sebagai upaya menambah pahala,
bukan sekedar tinggal menetap di rumah, namun lebih dari itu, menyiapkan “surga di
dalam rumah”. Doa dan munajat dari setiap penghuni rumah yang saleh,
sangat besar kontribusinya untuk keselamatan negeri ini, yang
tentu hal itu bisa dilaksanakan ketika seseorang paham betul bahwa setiap doa akan diijabah oleh
Allah swt.
Air mata
yang mengalir dalam menyaksikan mereka yang telah meninggal akibat serangan COVID-19
seharusnya membuat manusia sadar kemana tujuan akhirnya dan apa yang
telah dipersiapkannya untuk bekal akhiratnya nanti.
Beberapa untaian kalimat di atas merupakan nukilan yang
dapat pembaca temukan dalam buku ini. Buku yang ditulis oleh mahasiswa STIT
Ibnu Khaldun Nunu kan ini menarik untuk dibaca dalam membangun perspektif kehidupan yang
positif. Di dalam buku ini pembaca akan menemukan banyak sekali petuah, harapan,
nasehat, dan hikmah bagaimana sebaiknya kita menjalani kehidupan di masa pandemi
COVID-19 dalam perspektif tasawuf.
Lebih banyak
Tentang Buku
110
Halaman
110
Menit
12.845
Kata
Judul : BERTASAWUF DI TENGAH PANDEMI COVID-19 Sebuah Catatan Refleksi
Penulis : Nur Adillah Muttaqiyah, Astini, Juitno, Faisal, SittiMaryani, Afriani, Megawati, Muhammad Jaqub Sihashaleh, Muh. Rafli Rizaldi, Ana Sakinah, Musdalifah binti Usman Barkin
Editor : Eko Nani Fitriono, S.Th.I., M.P.I.
Ukuran : 21 cm x 14,5 cm
Tebal : 110 Halaman
ISBN : 978-623-6872-55-0
Tahun Terbit : Oktober 2022
Lebih banyak
Penerbit Adab
0
Terjual
0
Lencana