Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) perkembangan jumlah kendaraan bermotor tiap tahun kian meningkat. Jumlah kendaraan bermotor yang semakin meningkat berbanding lurus dengan konsumsi minyak pelumas. Metode adsorpsi pirolisis merupakan salah satu dari sekian banyak metode yang dapat digunakan untuk mengkonversi minyak pelumas bekas menjadi bahan bakar yang memiliki nilai lebih. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi terbaik dalam penurunan kadar logam yang terkandung dalam minyak pelumas bekas dan laju kondensasi hasil adsorpsi pirolisis dengan variasi yang ditentukan menggunakan bantuan Response Surface Methodology (RSM). Penelitian ini diawali dengan perancangan desain eksperimen RSM dengan bantuan software Design Expert untuk menentukan variasi variabel proses yaitu suhu dengan batas bawah dan atas 300⁰C dan 400⁰C dan konsentrasi 5% dan 15%. Data kadar logam digunakan untuk menghitung removal logam yang kemudian dioptimasi menggunakan RSM. Adsorben yang digunakan adalah karbon aktif dari batubara peringkat rendah yang telah diaktivasi dengan campuran larutan H3 PO4 dan NaHCO3 2,5M dengan perbandingan 1:1. Hasil optimasi yang dilakukan oleh program menunjukkan bahwa dengan memvariasikan suhu pada 400⁰C dan konsentrasi 5% akan didapatkan hasil yang sesuai dengan target yang diinginkan dengan nilai desireability 0,800 dimana diprediksikan bahwa pada kondisi tersebut %removal logam 99,891% dan laju kondensasi 6,697 ml/min.