Kajian barat atas hadis ini merupakan kumpulan berbagai artikel yang telah di presentasikan di depan kelas oleh para mahasiswa prodi ilmu hadis fakultas Ushuluddin dan Filsafat, dan telah diadakan berbagai revisi setelah presentasi tersebut. Interaksi di kelas sangat intensif karena kajian barat atau kajian dari tokoh orientalis dari Inggris, Perancis, Amerika, Jerman atau Hungaria sangat mewarnai kajian Islam utamanya dalam kajian teksteks suci dari Al-Qur’an atau al-Hadis. Pintu masuk para orientasis barat dalam mengkaji Islam sebenarnya banyak melalui teks-teks hadis nabi, karena kualitas dan keotentikan hadis inilah yang menjadi sasaran focus kajian mereka, hal ini dikarenakan kedudukan hadis menempati sumber hokum Islam yang kedua setelah al-Qur’an. Di dalam hadis juga masih terdiri dari berbagai model yaitu Shahih, Hasan ataupun Dha’if, bahkan para orientalis barat juga menelusuri tentang runtutan sanad dan matan hadis sehingga ada yang mempersoalkan kevalidan dan ke-muttasil-an rangkaian isnad tersebut sehingga sampai kepada Rasulullah SAW, seperti halnya tokoh-tokoh orientalis yaitu Ignaz Goldziher, Joseph Schatch, Nabia Abbot ataupun Harald Motzki. Yang paling menarik justru dalam diskursus para orientalis sendiri terjadi pro dan kontra tentang studi hadis. Oleh karena itulah tokoh pemerhati hadis sepert MM. Azami mencoba untuk meluruskan berbagai kritikan dari para orientalis tersebut.