Banyak kisah yang berseliweran di media sosial (Medsos) yang terkadang hanya berisi kegundahan hati individu. Bahasa yang digunakan cenderung membuat pembaca tak merasa nyaman. Mengungkap kekurangan dalam kehidupan berumah tangga, bermasyarakat atau berbangsa yang berisi bumbu penghinaan, ketidakpuasaan akan suatu hal, dengan rangkaian aksara yang kurang berkenan di kebanyakan hati pembaca. Trend seperti ini mengusik kenyamana penulis sehingga timbul inisiatif bersama rekan guru yang tergabung dalam IGI untuk menggantinya dengan cerita singkat (bisa berbentuk cerpen, pantun, atau puisi) yang diharapkan mampu mengarahkan kedewasaan masyarakat dalam bermedsos. Dari berbagai tulisan yang telah penulis toreh di FB, maka kini penulis ambil beberapa diantaranya menjadi kumpulan cerita untuk diterbitkan dengan harapan dapat menjadi oleh-oleh bagi pengembangan proses berpikir bagi penulis pribadi khususnya melalui kesukaan menulis.