SINOPSIS
Agama dan budaya memanglah dua hal yang berbeda tetapi perbedaan ini
bukanlah hal yang perlu dibenturkan. Keduanya sebenarnya bisa berjalan
berdampingan memperoleh kedamaian dalam menjalani kehidupan. Hanya saja,
masih diperlukan kesadaran setiap insan untuk menerapkan nilai
toleransi. Seperti kata guru bangsa, Gus Dur mengatakan “agama melarang
adanya perpecahan, bukan perbedaan”.
Kehadiran buku “Tadarus Kebangsaan, Merawat Agama, Bangsa dan Tradisi Membangun Harmoni”,
sekadar hantaran untuk memperkenalkan keterkaitan antara agama dan
budaya lokal secara konseptual dan universal baik dalam perspektif
kajian antropologi maupun sosiologi bahkan agama. Agama tidak hanya
bersifat personal namun juga bersifat sosial dan historis, oleh sebab
itu agama perlu menampakkan dirinya sebagai alat perekat sosial antara
individu yang satu dengan yang lainnya. Islam sebagai salah satu agama
yang mempunyai pemeluk terbesar di Indonesia dikarenakan sifatnya yang
lentur dan akomodatif terhadap berbagai macam kebudayaan dan kearifan
lokal yang ada di masyarakat. Akulturasi berbagai macam budaya dan
kearifan lokal dalam Islam bukan merupakan sesuatu yang baru, bahkan
proses itu sudah dimulai dari sejak lahirnya Islam.
Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan seperti budaya musyawarah,
kerjasama, saling tolong menolong, saling menghargai pendapat,
menghargai orang yang lebih tua, dan lainnya merupakan tradisi dan
budaya yang diadopsi oleh Islam. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa
agama Islam adaptif dan akomodatif terhadap budaya lokal yang ada
asalkan sesuai dengan prinsip dasar dalam ajaran Islam. Semoga
bermanfaat.
Lebih banyak
Tentang Buku
154
Halaman
154
Menit
-
Kata
Judul : TADARUS KEBANGSAAN: Merawat Agama, Bangsa dan Tradisi Membangun Harmoni
Penulis : Syaihul Muhlis, S.IP., M.Pd, Dra. Hj. Faridatul Hasanah, Dra. Hj. Kristina & Drs. Rauyan, MPd
Ukuran : 14,5 x 21 cm
Tebal : 154 Halaman
Cover : Soft Cover
Lebih banyak
Penerbit Adab
0
Terjual
0
Lencana