Akar masalah terjadinya kasus ledakan hama pada budidaya padi sawah adalah penerapan pola monokultur Monokultur merupakan penanaman satu jenis tanaman dalam satu hamparan.
Pola ini mengakibatkan penyederhanaan keanekaragaman hayati didalam lahan budidaya atau agroekosistem.
Penyederhanaan tersebut akan berimplikasi pada ketergantungan yang
tinggi agroeko sistem terhadap intervensi manusia.
Aktivitas manusia menggantikan mekanisme
natural yang terjadi.
Penyebaran benih oleh angin digantikan oleh kegiatan semai – tanam. Tekanan terhadap populasi herbivora,
gulma dan patogen digantikan oleh pestisida. Siklus hara alami yang semula berlangsung tertutup melalui dekomposisi digantikan dengan aplikasi pupuk.
Hal yang
seharusnya menjadi paradigma utama dalam budidaya tanaman pangan,
adalah mempertahankan biodiversitas di lahan.
Diketahui bahwa biodiversitas juga merupakan kunci berlakunya kontrol alami di
dalam ekosistem. Hal
ini ditandai dengan peningkatan kelimpahan dan kekayaan spesies-spesies non hama yakni
predator dan parasitoid dalam 1 habitat.
Jika proporsi arthropoda terbesar adalah non-hama, maka ini menjadi indikator agroeko sistem sehat. Yakni ekosistem yang lembam terhadap ledakan serangan hama.
Diperlukan disainulang agroeko sistem yakni dengan menambah keberagaman himpunan
flora dan fauna. Dengan demikian muncul sinergi yang
memicu layanan ekologi seperti kemampuan untuk menyokong kesuburan tanah dan pengaturan populasi hama secara alami. Buku ini mengupas strategi yang harus diterapkan
agar budidaya padi sawah menjadi agroeko sistem yang
sehat bebas dari resiko ledakan hama.
Dengan Agroeko sistem sehat,
peningkatan produk siakan berkelanjutan dan dapat menjamin kebutuhan akan ketahanan pangan nasional.
Lebih banyak
Tentang Buku
150
Halaman
150
Menit
22.340
Kata
Judul : StrategipengelolaanBiodiversitasLahanPadiSawah
Penulis : EnyWahyuningPurwanti
Ukuran : 21 cm x 14,5 cm
Tebal : 150 Halaman
ISBN : 978-623-79437-0-9
Tahun Terbit : November 2022
Lebih banyak
Penerbit Adab
0
Terjual
0
Lencana