Mental atau jiwa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kesehatan.
Sesempurna apapun fisik yang dimiliki, bila jiwa kurang sehat,
maka kualitas hidup akan berkurang. Seperti diketahui dalam situasi Pandemi Covid 19,
Kesehatan ini merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh semua orang,
tidak hanya sehat fisik tetapi juga sehat jiwanya, karena dengan perasaan sehat dan bahagia tentunya setiap individu mampu mengatasi setiap masalah dan tantangan hidup.
Gangguan jiwa dan juga masalah psiko sosial memang tidak mematikan namun sangat mengganggu dan mengurangi bahkan merusak produktifitas seseorang dan bahkan ada
yang sampai mencederai diri sendiri dan lingkungan. Untuk itu, para
perawat dan juga mahasiswa keperawatan sebagai calon pemimpin keperawatan di masa yang
akan datang, hendaknya memiliki kompetensi yang memadai mengenai keperawatan jiwa,
terutama bagaimana memberikan asuhan keperawatan yang
terbaik pada pasien dengan masalah psikososial dan gangguan jiwa.
Semuanya tentu saja tidak bisahanya di dapat kandari pembimbing atau dosen di
kelas tetapi juga dari sumber bacaan yang lain,
diantaranya buku mengenai keperawatan jiwa.
Buku ini sengaja disusun dalam 7
Bab, dimana 6 Bab berkaitan dengan materi keperawatan jiwa, sedangkan bab 7 Penutup. Untuk lebih jelasnya:
Bab 1 menceritakan tentang perkembangan keperawatan jiwa, dimana didalamnya ada 2
topik yang menarik, yaitu: topik 1 mengenai sejarah keperawatan jiwa di dunia dan
Indonesia dan topik 2 mengenai konsep dasar keperawatan jiwa. Bab 2 menceritakan tentang terapi atau pengobatan dalam keperawatan jiwa,
dimana di dalamnya ada 3 topik yang menarik, yaitu: topik 1
mengenai terapi modalitas keperawatan jiwa, topik 2
mengenai konsep psikofarmaka dan topik 3 mengenai peran perawat dalam psikofarmaka. Bab
3 menceritakan tentang asuhan keperawatan psikososial, dimana di dalamnya ada 4 topik
yang menarik dan mudah dipahami, yaitu: topik 1
mengenai Askep pada pasien dengan penyalahgunaan zat, topik 2
mengenai askep pada pasien ansietas (Kecemasan), topik 3
mengenai askep pada pasien gangguan citra tubuh dan topik 4
mengenai askep pada pasien kehilangan dan berduka. Bab 4 menceritakan tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan jiwa,
dimana di dalamnya ada 3 topik yang menarik, yaitu: topik 1
mengenai askep pada pasien dengan Harga Diri Rendah, topik 2
mengenai askep pada pasien dengan isolasi sosial menarik diri dan topik 3
mengenai askep pada pasien dengan gangguan sensori persepsi: halusinasi. Bab 5 menceritakan tentang lanjutan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan jiwa,
dimana didalamnya ada 2 topik yang menarik, yaitu: topik 1
mengenai askep pada pasien dengan perilaku kekerasan dan topik 2
mengenai askep pada pasien dengan deficit perawatan diri. Bab 6 menceritakan tentang keperawatan pada situasi bencana dan Bab
terakhir yaitu Bab 5 yaitu Penutup dari buku ini, yaitu harapan agar
buku ini menjadi referensi dan rujukan bagi mahasiswa keperawatan dan juga perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dan bermanfaat juga bagi masyarakat umum dalam menambah wawasan mengenai keperawatan jiwa
yang dapat diterapkan di masyarakat.
Kelebihan Buku Keperawatan Jiwa, Panduan Praktis Untuk Mahasiswa Keperawatan ini memberikan gambaran secara mendetail dan komprehensip tentang keperawatan jiwa dengan menggunakan bahasa sederhana,
dimana didalamnya ada latihan dan test yang
dapat mengasah kemampuan mahasiswa dan untuk mempermudahnya ditampilkan juga petunjuk dan kunci jawaban untuk memudahkan,
dan mengingat bahwa materi yang digunakan simple
dan menggunakan Bahasa yang mudah dipahami,
tidak menutup kemungkinan masyarakat umumpun membaca buku ini. sehingga buku ini diharapkan mampu bersaing dengan buku sejenis
di pasaran.