Dalam terminologi musik barat, harmoni vokal maupun instrumen, memiliki konstruksi secara teoritis yang disusun berdasarkan prinsip keberlakuan ilmu. Namun pada sisi lain harmoni vokal maupun instrumen dalam terminologi kultur terkadang dikonstruk tidak berdasar pada prinsip keberlakuan ilmu. Untuk memahami harmoni vokal dalam terminologi kultur, maka informasi saintifik yang disajikan dalam buku ini menyajikan bukti otentik terkait bagaimana masyarakat Maluku, khususnya masyarakat Kota Ambon dapat membuat harmoni vokal dengan memanfaatkan by feeling. Buku yang berjudul konstruksi harmony by feeling diharapkan bermanfaat guna penelusuran seni-seni dalam kultur tertentu serta memberi suatu penjelasan interdisipline antara seni dengan disiplin ilmu lain.