Pada hakikatnya, kekurangan protein menjadi salah satu penyebab buruknya status gizi penduduk miskin di Indonesia dan dalam jangka panjang berdampak pada semakin rendahnya kualitas sumber daya manusia. Hal ini disebabkan oleh rendahnya taraf perekonomian penduduk. Rendahnya taraf perekonomian menyebabkan kurangnya akses mereka terhadap protein berkualitas karena harga sumber protein hewani yang berkualitas relatif lebih mahal dibandingkan dengan sumber protein nabati. Oleh karena itu, kajian ini bertujuan untuk: 1) mendalami kerentanan dan kelenturan masing-masing kelompok sosial ekonomi terhadap dampak perubahan harga dengan mempertimbangkan faktor preferensi, substitusi dan komplementasi, 2) mengetahui besarnya perubahan kesejahteraan sebagai dampak perubahan harga dan menganalisis kelompok rumah tangga mana yang mengalami pengaruh besar terhadap kanaikan harga, dan 3) menganalisis perubahan elastisitas harga kemiskinan sebagai dampak perubahan harga pangan.