Tidak adil rasanya, jika apa yang bukan menjadi kesalahanku, tetapi harus menjadi penyiksaan besar bagi diriku. Kematian seseorang atas kelahiranku, bukanlah keinginanku, melainkan suratan takdir. Tidak ubahnya sudah jatuh tertimpa tangga. Aku di sini dalam dingin yang menusuk kalbu. Menunggu akan sesuatu yang tidak pasti. Apakah akan dibunuh atau diberi tempat yang semestinya. Aku tak tahu harus bagaimana, yang jelas hanya dapat berpasrah pada garis takdir. Aku hanya dapat berdoa, semoga Tuhan berkenan memberikan sedikit keringanan padaku. Jika saja mereka mau mengerti, mungkin segalanya tak akan serumit ini. Jika saja mereka mau memahami, bahwa bukan aku penyebab kematian mereka. Namun takdir, takdir yang memang mengharuskan mereka untuk berhenti. Takdir yang menginginkan mereka beristirahat.