Beranda

BUKU AJAR KEPERAWATAN KOMUNITAS II

BUKU AJAR KEPERAWATAN KOMUNITAS II

Oleh Penerbit Adab

PDF
Eye Counter Dilihat 298 | Terjual

Harga Rp59.000 Rp69.000


Buku ini menceritakan tentang Defisit kebersihan diri pada agregat anak usia sekolah b/d kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang kurang baik Risiko terjadinya kejadian karies gigi pada agregat anak usia sekolah b/d kebiasaan anak usia sekolah tidak menggosok gigi sebelum tidur sebesar 75%, mayoritas jenis jajanan anak usia sekolah adalah permen sebanyak 50 anak (40,6 %), 45 murid yang bermasalah pada gigi dengan persentase 36.5 % dan sebesar 48.7% anak usia sekolah beralasan tidak menggosok gigi karena tidak disuruh oleh orang tuanya Risiko penyalahgunaan media cetak dan elektronik pada anak untuk memperoleh informasi yang tidak sesuai dengan perkembangannya b/d sumber informasi yang digunakan anak untuk mengetahui informasi tentang gosok gigi sebelum tidur bersumber dari media khusunya televisi tentang iklan pasta gigi sebesar 45%. Adapun yang dimaksud SKN adalah pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung, guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pengelolaan kesehatan adalah proses atau cara mencapai tujuan pembangunan kesehatan melalui pengelolaan upaya kesehatan, penelitian dan pengembangan kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, sediaan farmasi, alat  kesehatan, makanan, manajemen, informasi dan regulasi kesehatan, serta pemberdayaan masyarakat. Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan sistem sosial tertentu. Komunitas meliputi individu, keluarga, kelompok/agregat dan masyarakat. Salah satu agregat di komunitas adalah kelompok anak usia sekolah yang tergolong kelompok berisiko (at risk) terhadap timbulnya masalah kesehatan yang terkait perilaku tidak sehat. Yang menjadi sasaran pengkajian adalah anak usia sekolah SD dengan umur 6 – 12 tahun berjumlah 123 siswa.Dalam memberikan asuhan keperawatan pada agregat anak usia sekolah menggunakan pendekatan Community as partner model. Klien (anak usia sekolah) digambarkan sebagai inti (core) mencakup sejarah, demografi, suku bangsa, nilai dan keyakinan dengan 8 (delapan) subsistem yang saling mempengaruhi meliputi lingkungan fisik, pelayanan kesehatan dan sosial, ekonomi, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan, komunikasi, pendidikan dan rekreasi. Dalam rangka pemenuhan Pelayanan Kesehatan yang didasarkan pada kebutuhan dan kondisi masyarakat, Puskesmas dapat dikategorikan berdasarkan karakteristik wilayah kerja dan kemampuan penyelenggaraan. Berdasarkan karakteristik wilayah kerjanya, Puskesmas dikategorikan menjadi, Puskesmas kawasan perkotaan, Puskesmas kawasan pedesaan, serta Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil. Setiap Puskesmas wajib melakukan kegiatan sistem informasi Puskesmas. Sistem Informasi Puskesmas dapat diselenggarakan secara elektronik atau nonelektronik. Sistem informasi Puskesmas paling sedikit mencakup pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas dan jaringannya, survei lapangan, laporan lintas sektor terkait, dan laporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama, memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan.Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas adalah untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat, meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu, hidup dalam lingkungan sehat, dan memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat.Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi, paradigma sehat, pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat, pemerataan, teknologi tepat guna, keterpaduan dan kesinambungan. Puskesmas harus memiliki persyaratan lokasi, administrasi, sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia.

 

 

 

Lebih banyak
Tentang Buku
Total Pages
154
Halaman
Total Baca
154
Menit
Total Kata
-
Kata

Beli buku ini

Harga eBook Rp59.000

Rp69.000

Beli Sekarang
Didukung Oleh
Ikuti Kami
Unduh Aplikasi

Henbuk ©2022 All Rights Reserved.