Dilihat 528 | 0 Terjual
Buku ini menceritakan tentang Defisit
kebersihan diri pada agregat anak usia sekolah b/d kebiasaan pada lingkungan
anak usia sekolah yang kurang baik Risiko terjadinya kejadian karies gigi pada
agregat anak usia sekolah b/d kebiasaan anak usia sekolah tidak menggosok gigi
sebelum tidur sebesar 75%, mayoritas jenis jajanan anak usia sekolah adalah
permen sebanyak 50 anak (40,6 %), 45 murid yang bermasalah pada gigi dengan
persentase 36.5 % dan sebesar 48.7% anak usia sekolah beralasan tidak menggosok
gigi karena tidak disuruh oleh orang tuanya Risiko penyalahgunaan media cetak
dan elektronik pada anak untuk memperoleh informasi yang tidak sesuai dengan
perkembangannya b/d sumber informasi yang digunakan anak untuk mengetahui
informasi tentang gosok gigi sebelum tidur bersumber dari media khusunya
televisi tentang iklan pasta gigi sebesar 45%.
Adapun yang dimaksud SKN adalah pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh
semua komponen bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung, guna
menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pengelolaan kesehatan adalah proses atau cara mencapai tujuan pembangunan
kesehatan melalui pengelolaan upaya kesehatan, penelitian dan pengembangan
kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, sediaan
farmasi, alat kesehatan, makanan,
manajemen, informasi dan regulasi kesehatan, serta pemberdayaan masyarakat. Komunitas
dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan sistem sosial
tertentu. Komunitas meliputi individu, keluarga, kelompok/agregat dan
masyarakat. Salah satu agregat di komunitas adalah kelompok anak usia sekolah
yang tergolong kelompok berisiko (at risk)
terhadap timbulnya masalah kesehatan yang terkait perilaku tidak sehat. Yang
menjadi sasaran pengkajian adalah anak usia sekolah SD dengan umur 6 – 12 tahun
berjumlah 123 siswa.Dalam memberikan asuhan keperawatan pada agregat anak usia
sekolah menggunakan pendekatan Community
as partner model. Klien (anak usia sekolah) digambarkan sebagai inti (core) mencakup sejarah, demografi, suku
bangsa, nilai dan keyakinan dengan 8 (delapan) subsistem yang saling
mempengaruhi meliputi lingkungan fisik, pelayanan kesehatan dan sosial,
ekonomi, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan, komunikasi,
pendidikan dan rekreasi. Dalam
rangka pemenuhan Pelayanan Kesehatan yang didasarkan pada kebutuhan dan kondisi
masyarakat, Puskesmas dapat dikategorikan berdasarkan karakteristik wilayah
kerja dan kemampuan penyelenggaraan. Berdasarkan karakteristik wilayah
kerjanya, Puskesmas dikategorikan menjadi, Puskesmas kawasan perkotaan,
Puskesmas kawasan pedesaan, serta Puskesmas kawasan terpencil dan sangat
terpencil. Setiap Puskesmas wajib melakukan kegiatan sistem informasi
Puskesmas. Sistem Informasi Puskesmas dapat diselenggarakan secara elektronik
atau nonelektronik. Sistem informasi Puskesmas paling sedikit mencakup
pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas dan jaringannya, survei lapangan,
laporan lintas sektor terkait, dan laporan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas
sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama,
memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem
upaya kesehatan.Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.Tujuan pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan Puskesmas adalah untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki
perilaku sehat, meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat, mampu
menjangkau pelayanan kesehatan bermutu, hidup dalam lingkungan sehat, dan
memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok
maupun masyarakat.Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi, paradigma sehat,
pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat, pemerataan, teknologi tepat
guna, keterpaduan dan kesinambungan. Puskesmas harus memiliki persyaratan
lokasi, administrasi, sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia.
Lebih banyak
Tentang Buku
154
Halaman
154
Menit
-
Kata
Judul : BUKU AJAR KEPERAWATAN KOMUNITAS II
Penulis : Ns. Andre Utama Saputra .,S.Kep., M.Kep, Ns. Irwadi.,S.Kep.,M.Kep, Ns. Arif Irpan Tanjung.,S.Kep.,M.Kep, Ns. Fitri Afdhal., S.Kep.,M.Kep & Ns. Ranida Arsi.,S.Kep.,M.Kep
Ukuran : 14,5 x 21 cm
Tebal : 154 Halaman
Lebih banyak
Penerbit Adab
0
Terjual
0
Lencana