Nilai-nilai kehidupan dapat ditemukan,
baik secara implisit maupun eksplisit di dalam karya-karya seperti dongeng, lagu-lagu,
dan permainan tradisional. Ada paradoksdikotomis yang
mengkontradiksikan perkembangan lagu-lagu populer untuk anak-anak Indonesia
dewasa ini adalah komersialisasi yang tidak kalah menggebunya dengan musik pop orang
dewasa pada umumnya. Lagu anak-anak sudah dipandang sebagai hal yang
ketinggalan jaman dan tidak lagi relevan dengan situasi sekarang ini.
Wira Adhi mengangkat karya lagu pengantar tidur dengan judul “Kacang
Dari” bukannya tidak ada maksud untuk mengangkat lagu lainnya sebagai sebuah karya yang
menarik,
tetapi karena justru lagu pengantar tidur bagi anak-anak ini mempunya ini lain dan makna pendidikan karakter dalam lirik lagunya.
Secara tidak langsung lirik lagu “Kacang Dari” memberikan petuah kepada pendengarnya khususnya anak-anak.
Kemudian perludi ingat bahwa Gegendingan (Sekar Rare) di Bali mempunyai lagu dan irama yang halus, tenang,
berulang-ulang (monoton), dengan mengambil tema kasih sayang, terkesan santai,
sejahtera, dan menimbulkan rasa kantuk bagi anak yang mendengarkannya”. Setiap putra dan putri
Bali yang pernah atau sedang mengasuh anak kecil, gending Bali
tidaklah asing lagi bagi mereka.
Buku Pengantar Karya Musik Chamber “Kacang Dari”
ini sangat layak dibaca oleh mereka yang bergelut dalam bidang Musik,
calon musikus,
mereka mencintai seni musik klasik dan musik Nusantara, dan tentunya para
komposer musik di Indonesia.