Sunan Kalijaga dengan kedekatannya dengan sang Maha Pencipta, juga
dengan kemampuan ilmu agama yang sangat tinggi, kepandaian dalam
memahami persoalan sosial-budaya dan kemasyarakatan, beliau dapat
menjelaskan kepada masyarakat tentang suatu hal diluar kemampuan
masyarakat saat itu. Sunan Kalijaga menunjukkan dan mengajari masyarakat
akan banyak hal yang belum diketahui oleh masyarakat tanpa menggeser
atau kontra dengan masyarakat atau ulama lain. Kemampuan ini bagi
masyarakat dipercayai sebagai karomah atau makrifat sunan Kalijaga.
Peranan sunan Kalijaga besar sekali terhadap pembangunan masjid agung
Demak. Masjid ini sebagai prototype masjid-masjid lain di Jawa selama
berabad-abad. Masjid merupakan salah satu media penyebaran agama Islam
di Jawa. Masjid dapat berfungsi sebagai tempat ibadah, sebagai tempat
berdiskusi, sebagai tempat menyelesaikan perkara, sebagai tempat
melangsungkan akad pernikahan, sebagai tempat berkumpul antara rakyat,
ulama dan penguasa, serta sebagai tempat kegiatan yang lainnya.
Masjid agung pertama kali yang dibangun oleh para wali, beserta
penguasa kerajaan dan rakyat adalah masjid agung Demak. Masjid agung
Demak menjadi rujukan bagi masjid-masjid yang lain. Dari sisi letak
bangunan masjid, ornamen atau benda-benda yang terdapat di dalam masjid,
bentuk bangunan masjid, serta hal-hal lain yang termasuk karakteristik
masjid menjadi sebuah kepercayaan masyarakat. Kepercayaan ini turun
temurun dari generasi ke generasi hingga menjadi sebuah mitos yang
dipercayai oleh masyarakat. Mitos menjadi sebuah hal yang diketahui,
dipercayai, dan diikuti oleh masyarakat, hingga menjadi sebuah pedoman
bagi masyarakat tersebut.
Buku ini menjelaskan peranan sunan Kalijaga pada penyebaran dan
perkembangan Islam di Jawa dan terkait dengan mitos masjid agung Demak.
Dengan mempelajari buku ini, maka dapat diketahui makna atau pesan dari
sebuah mitos hingga menjadi pengetahuan yang mendalam bagi yang
memahaminya.